TIGA hari lagi, anak-anakku siswa SMK akan melangsungkan Ujian Nasional (UN). Tepat mulai Senin, 22 Maret 2010, mereka akan mulai berjuang untuk mendapatkan hasil terbaik seperti yang mereka dan kami harapkan.
Yang mendebarkan adalah UN menjadi penentu semua jerih payah siswa selama tiga tahun belajar, sehingga wajar jika berbagai rasa bercampur aduk. Ada cemas, ada khawatir, dan ada takut jika salah satu dari empat pelajaran UN SMK tidak memenuhi syarat kelulusan.
Sesungguhnya, PP. No. 19/2005 menyatakan bahwa Peserta didik dinyatakan lulus jika: a). menyelesaikan seluruh program pembelajaran; b). memperoleh nilai akhir baik pada seluruh mata pelajaran; c). lulus ujian IPTEK; dan d). lulus Ujian Nasional. Tapi, entah kenapa UN menjadi begitu "menyeramkan".
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, rekan-rekan SMK mengadakan program bimbingan belajar, drilling, tryout, pemadatan, dan program-program penambah beban lainnya. Apalagi, untuk tahun ini ada peningkatan nilai kelulusan dari 5,25 menjadi 5,50 untuk bisa dinyatakan lulus. Siswa yang sudah stress semakin tambah stress karena tidak kita sadari bahwa kita menjadi terbawa suasana yang membuat warga sekolah stress semua.
Coba, tak ada salahnya kan kalau kita rileks sejenak? Sekolah tidak perlu berlebihan mempersiapkan para siswanya dalam menghadapi UN, tidak ada bedanya kan dengan UN tahun-tahun sebelumnya? Selain itu, pemerintah menyediakan ujian susulan bagi mereka yang gagal.
Saya sangat meyakini bahwa jika guru dan sekolah telah "menggoreng" siswa dengan proses pembelajaran yang baik, maka hasil yang didapatkan siswa juga akan baik. Apakah dengan memadatkan pembelajaran dengan bimbingan belajar lantas siswa pengikut bimbel otomatis lulus? hanya Allah yang Maha Tahu.
Anak-anakku, dan teman-teman anakku, kalian tidak perlu takut atau cemas tanpa alasan. Inilah saatnya bagi kalian untuk membuktikan bahwa kalian bisa lulus dengan hasil yang memuaskan di UN utama. Kerahkan semua kemampuan yang ada, berusaha lebih fokus dan tenang dalam menjawab semua soal ujian. Jika itu terlaksana dengan baik, niscaya tak ada kata gagal bagi kalian. Semoga apa yang kalian dan pihak sekolah harapkan dapat tercapai, dan jangan lupakan Tuhanmu Yang Maha Kuasa.