Jumat, 11 Juni 2010

segeralah ber-SUJUD!!!

Allah berfirman dalam surat Yunus:

“Dan kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia, “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).” [90]

"Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal Sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan." [91]

"Maka pada hari ini kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan Sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami.” [92]

Wahai saudara-saudaraku, ayat 92 di ataslah yang membuat Prof Dr Maurice Bucaille, seorang ahli bedah kenamaan Prancis dan pernah mengepalai klinik bedah di Universitas Paris, pemimpin ahli bedah sekaligus penanggung jawab utama dalam penelitian mumi, yang sejak tahun 1973 menjadi dokter keluarga Raja Faisal, menyatakan dirinya hijrah menjadi Muslim.

Allah berkisah Fir'aun dalam al-Qur'an supaya kita mengambil pelajaran berharga, kukuh dalam menjalankan agama, yakin bahwa Islam adalah agama yang haq, dan kita tidak hanya ber-Islam di permukaan saja, tapi mengawal syariatnya dalam aktivitas keseharian kita. Jadikan kita sebagai pembela panji-panji Allah dengan tetap membumikan syariat-syariat tersebut dalam perilaku kita sehari-hari.

Keterlambatan Fir'aun ber-Islam hingga nyawa hampir meregang, memberikan pelajaran bagi kita untuk jangan bermain-main dengan keimanan kita. Ketika Allah meminta kita untuk "kaaffah", jangan sekali-kali kau menduakan "cinta" hanya karena kilauan dunia yang besok lusa akan binasa. Ketika Allah meminta umat Muhammad untuk mati dalam keadaan "berserah diri", maka kawallah cita-cita itu dengan perilaku dan sifat-sifat yang membawa kita terus menerus mendekatkan diri kepada-Nya.

Mungkin hal itu pulalah yang membuat Mas Ebiet G. Ade membuat lagu "Masih Ada Waktu"


Bila masih mungkin Kita menorehkan batin

Atas nama jiwa Dan hati tulus ikhlas

Mumpung masih ada Kesempatan buat kita

Mengumpulkan Bekal perjalanan abadi

kita masih ingat tragedi yang memilukan

kenapa harus mereka yang berdiri menghadang

tentu ada hikmah yang harus kita petik

atas nama jiwa mari mengheningkan cipta


kita mesti bersyukur bahwa kita masih diberi waktu

entah sampai kapan tak ada yang dapat menghitung

hanya atas kasihnya hanya atas kehendaknya

kita masih bertemu matahari


kepada rumput ilalang

kepada bintang gemintang

kita dapat mencoba meminjam catatannya

sampai kapankah gerangan

waktu yang masih tersisa

semuanya menggeleng

semuanya terdiam

semuanya menjawab tak mengerti

yang terbaik adalah segeralah bersujud

mumpung masih diberi waktu


Ya Allah... jagalah keislaman kami, jadikan keimanan kami sebagai pembuka pintu surgaMu, meski kami harus melewati nerakaMu, semoga Engkau ridhoi kami untuk menikmati kasihMu. Selama waktu yang tidak berbatas di hari akhir, semoga selama itu pula ridho-Mu menyertai kami.

God bless you forever

Amien



Tidak ada komentar: