Betapa bahagianya hidup, betapa sempurnanya bentuk, dan betapa dicintanya makhluk.
"Ya Allah, jadikanlah ia permata yang berkilau pahala,
dan berkahi ia menjadi imam/ma'mum yang taqwa"
"Ya Allah, jadikanlah ia permata yang berkilau pahala,
dan berkahi ia menjadi imam/ma'mum yang taqwa"
Anakku, engkau penerus cita-cita Agamaku.
Engkau penghidup ragaku, penyemangat sukmaku, dan penolong surgaku.

Anakku, dengan engkau kami merasa hidup.Engkau menggelorakan jiwa, menyertai nafsu dalam berpahala.
Anakku, engkau adalah titipan Yang Kuasa supaya saya mendapat selaksa-laksa-selaksa bahtera perbekalan kembali pada-Nya.
Ya Allah... kuatkan ia sampai akhir hayatnya.
12 Juni 2007, dalam kegugupan yang membuncah, kami dititipi amanah yang begitu berat: "menyelamatkan fitrah Allah sejak borojol sampai morodol". Bagaimana tidak berat, mengurus diri sendiri saja kita selalu hampir kehabisan akal untuk mencari jalan keluar yang terbaik bagi kemaslahatan kita. Belum juga masalah itu selesai terurus, kami sudah harus ujian lagi. Meski --dalam setiap kelahiran anak-- Allah telah menempa kita dalam diklat yang "melelahkan" selama 9 bulan, tetap saja kesulitan itu selalu ada mendera.
Tapi... Allah memang Maha Adil. Allah sang Pencipta yang tidak lupa dan alpa menyertai kita. Allah beri kita jaminan hidup lurus di jalan-Nya. Sistem untuk manusia (input-process-output) telah Allah sediakan dengan sempurna. Jika Allah memberi ujian, bahan dan sumbernya telah Allah berikan sebelumnya. Jika menemui kesulitan, Allah juga telah sediakan alatnya. Jika kita kelelahan mencari alat-alatnya, Allah juga yang menjadi penyemangat kita melalui firman-firman-Nya. Jika kita haus, kecewa, dan hampir putus asa; Allah "jaminkan" Ia dan seluruh balatentara-Nya dalam perkataan manusia: "Mintalah pada-Ku, kujamin engkau mendapatkan apapun yang kau mau". Subhaanallah...
19 April 2010, titipan kedua datang lagi. Setelah yang pertama kukasih visi: "Sajjad", kali ini kami berikan mimpi untuk menjadi "Raihana" laksana ar-Rahman, firman Allah yang menggetarkan hati. Kehadirannya membuktikan kekuasan-Nya yang tanpa tanding, kehadirannya memberikan berjuta gurun sahara pahala, dan kehadirannya memberikan refreshing spirit yang berulang supaya kita tetap teguh memegang tali-Nya.
Dalam perjalanan kehadiran kedua anugerah itu, kenapa pula ya ada yang tidak rela dengan diperjalankannya kami oleh Allah dalam rel yang diharapkan, padahal ia telah terjamin oleh Allah untuk tidak modar sampai qiyamat tiba. Ia selalu berusaha membuat sekat bisikan dan benteng hasutan supaya kami berada dalam suasana konflik. Meski kami berupaya untuk mengusirnya dengan al-Insyiroh dan an-Naas, ia tetap kukuh berada di dekat kami, dan mengajak kami untuk lupa mengucap "Subhaanallah, ALhamdulillah, Laa ilaaha illa Allah, wAllahu Akbar"
Namun demikian, sajjad&raihana tak kenal lelah membisiki kami: "Umi, Abi, didiklah kami untuk menjadi generasi penerus yang tangguh supaya kami menjadi hizbullah dan menyempurnakan keinginan-keinginan umi&abi yang belum terselesaikan" dan kami menjadi semangat kembali untuk mengeliminasi setiap "yang tidak rela" dengan kami.
terkutuklah kau setan!!! see u in the other world
Madu, satu kata yang tak pernah kulupa darimu... "Allah mah Maha Adil mang..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar